Skip to main content

SMA's Lesson Fun

Percobaan Fisika Sederhana
Sedikit share aja buat kalian yang sedang bingung mencari inspirasi untuk melakukan suat percobaan sederhana untuk ujian praktek atau iseng-iseng, silakan copas. percobaan dibawah ini dikutip dari berbagai sumber.




Alat dan bahan yang diperlukan:
1.       Tempurung kelapa atau mangkuk
2.       Kertas dan plastik
3.       Air
4.       Almari es
5.       Rumput kering atau benda yang mudah terbakar

Langkah-langkah pembuatan:
§  Buatlah lensa cembung dari bahan es, begini cara buatnya nih:
1.  Tempurung/mangkok dialasi dengan kertas dan plastik (agar es mudah dipisahkan dari tempurung atau mangkok)
2.    Isi tempurung/mangkok dengan air
3.    Masukkan ke almari es dan tunggu sampai membeku.
4.    Pisahkan es dari tempurung.

§  Pada siang hari (sekitar pukul 11.00 – 13.00) letakkan rumput kering di tanah lapang dan peganglah lensa cembung buatanmu tadi serta arahkan ke cahaya matahari sedemikian rupa sehingga cahaya terpusat pada rumput kering.


Alat dan bahan yang diperlukan:
1.    Air atau alkohol
2.    Pewarna
3.    Botol
4.    Sedotan 
5.    Malam atau tanah liat
Langkah-langkah pembuatan:
1.    Tuangkan sedikit air yang diberi warna ke dalam botol.
2.    Masukkan sedotan minuman hingga menyentuh permukaan air dalam botol.
3.   Tutup dengan rapat-rapat sekeliling ujung lubang leher botol dengan tanah liat sehingga tidak ada udara yang bisa masuk.
4.    Gosok dengan tangan botol tersebut dan jika diperhatikan baik-baik air dalam sedotan akan mulai naik.
Apa yang terjadi?
Ketika kita menggosok-gosok botol tersebut dengan tangan, udara yang tertutup dalam botol memuai karena gaya gesekan antara tangan dan botol. Molekul-molekul bertabrakan makin cepat dan lebih keras. Udara menekan permukaan air dan air naik ke dalam pipa sedotan, sehingga kedudukan permukaan air dalam pipa sedotan menunjukkan derajat panas. Dalam termometer biasa yang memuai adalah raksa yang berada dalam pipa kapiler.


[Three_Potato_LED.jpg]
Alat dan bahan yang dibutuhkan:
1.       Kentang (disini kita pakai kentang, tapi kalian menggunakan lemon atau buah lainnya jika tertarik)
2.       Lampu LED (atau lampu bohlam kecil juga bisa)
3.       Kabel
4.       Penjepit buaya
5.       Lempengan tembaga
6.       Lempengan seng
7.       Untuk pengganti tembaga dan seng ini dapat digunakan isi dalam baterai yang biasanya berwarna hitam
Langkah-langkah:
1.       Tusukkan lempengan tembaga dan seng ke dalam kawat mentah.
2.       Jepitkan kabel kepada lempengan tersebut dan hubungkan dengan lampu.
3.       Lihat nyala lampu yang terjadi.
4.       Jika nyala lampu belum kelihatan, maka tambah kentang tersebut  agar arus listrik yang dihasilkan bertambah besar (lihat pada gambar).
Apa yang terjadi?
              Lampu tersebut dapat menyala karena adanya arus listrik yang mengalir. Seperti halnya baterai lampu senter, kentang dan lempengan-lempengan itu pun menghasilkan arus listrik walaupun sangat lemah. Getah kentang mempengaruhi logam-logam itu secara kimiawi layaknya larutan elektrolit dalam aki. Oleh akren aitu, susunan seperti ini disebur elemen galvani, karena yang pertama kali mengamati proses ini dalam eksperimen ialah seorang dokter Itali bernama Galvani.



Alat dan bahan yang diperlukan:
1.       Gelas
2.       Air
3.       Uang Logam (uang seratusan tapi yang dulu bukan yang sekarang)
4.       Kertas Perak (kertas bekas bungkus rokok)


Langkah-langkah:
1.       Letakkan uang logam di atas kertas perak.
2.       Kemudian masukkan ke dalam gelas yang berisi air.
3.       Biarkan gelas itu selama sehari.
Apa yang terjadi?
Ternyata sesudah itu air tampak menjadi keruh dan di tempat yang ada uang, kertas perak berlubang-lubang. Kehancuran ini disebut korosi . Hal ini sering terjadi di tempat dua logam yang berlainan disambungkan secara konduktif. Selain itu, dalam proses ini dihasilkan pula arus listrik, namun kecil sekali.


Alat dan bahan yang diperlukan:
1.       karton yang agak tebal
2.       gunting
3.       ember/baskom penuh air
4.       detergen
Langkah-langkah pembuatan:
§  Buatlah rangka perahu dari karton seperti pada gambar kira-kira 7 cm x 3 cm (ukuran dapat disesuaikan). Ini gambarnya:
[soap.gif]
§  Letakkan perahu perlahan ke dalam ember yang telah diisi air.
§  Masukkan detergen sedikit demi sedikit di bagain belakang perahu. Dan lihat apakah yang akan terjadi.
§  Ternyata perahu akan melaju, mengapa ya? Ini disebabkan karena adanya pengaruh tegangan permukaan. Seperti yang kita tahu, karena adanya gaya kohesi antar molekul air khususnya di bagian permukaan membuat sebuah lapisan tipis dan fleskibel yang disebut tegangan permukaan. Dengan menambah detergen ternyata akan memecah lapisan air dan membuat perahu melaju.
Catatan:
Setelah melakukan satu kali percobaan, bersihkan kembali embernya kemudian gunakan air yang baru jika ingin melakukan percobaannya lagi.

Untuk eksperimen ini, dibutuhkan :
§  Botol plastik 1 atau 2 liter
§  Air secukupnya
§  Benda yang dapat melayang di dalam air, contohnya balon kecil yang diisi air
Catatan : Kamu bisa menggunakan benda apa saja asalkan dapat melayang di dalam air. 
Langkah Kerja :
1.    Hal yang pertama dilakukan adalah melakukan tes apakah benda yang kamu punya dapat melayang di dalam air dengan memasukkannya ke dalam air.
2.    Setelah benda tersebut dapat benar-benar melayang dalam air, kemudian masukkan ke dalam botol plastik.
3.    Isi penuh botol tersebut dengan air hingga penuh dan tutup rapat.
4.    Remas dengan tangan botol tersebut, kemudian lihat apa yang akan terjadi. Coba tebak apa benda akan naik atau turun????
Penjelasan Fenomena :
Ketika botol ditekan, tekanan di dalam botol akan meningkat. Hal ini akan menekan udara yang terdapat dalam balon sehingga massa jenis balon akan menjadi lebih besar dari semula sehingga balon akan tenggelam. Dan ketika tangan kamu dilepaskan, maka akan tekanan di dalam botol akan mengecil dan balon akan kembali pada keadaan semula.

Ini buat anak-anak yang kemaren belajar fluida pasti tahu tentang hidrometer. Yupz, hidrometer ini adalah alat yang digunakan untuk mengetahui massa jenis zat cair hanya dengan melihat seberapa dalam panjang hidrometer ini tenggelam. Saya akan memberikan langkah-langkah untuk membuat hidrometer sederhana ini. Perhatikan ya!
Sumber referensi: Scripps Institution of Oceanography 

Alat dan bahan yang dibutuhkan:


 sedotan panjang
 tanah liat (malam)
 pasir secukupnya
     spidol
     air secukupnya
     garam secukupnya
     bejana atau wadah

Langkah Pembuatan:
1.       Tandai dengan spidol pada sedotan kira-kira 2/3 bagiannya atau sekitar 15-20 cm dari ujung bawah sedotan.
2.       Pada bagian ujung bawah masukkan tanah liat untuk menutup sedotan tersebut.
3.       Celupkan hidrometer ke dalam air kemudian tambahkan pasir sedikit demi sedikit hingga tanda pada sedotan tadi sejajar dengan permukaan air.
4.       Setelah itu coba tambahkan garam pada air atau panaskan air, kemudian lihat apa yang akan terjadi pada posisi hidrometer semula.
Penjelasan Fenomena
              Mengapa bisa begitu? Hal ini terjadi karena pada hidrometer, semakin dalam panjang hidrometer yang tenggelam maka massa jenis zat cair yang diukur yaitu lebih kecil dan semakin dangkal panjang hidrometer yang tenggelam maka massa jenis zat cair yang diukur lebih besar. Hal ini karena adanya pengaruh gaya apung yang dikerjakan zat cair terhadap hidrometer. Pada zat cair dengan massa jenis lebih kecil, gaya apung yang dikerjakannya kecil pula sehingga panjang hidrometer yang tercelup lebih besar. Dan pada zat cair dengan massa jenis lebih besar, gaya apung yang dikerjakannya besar sehingga panjang hidrometer yang tercelup lebih kecil (dangkal).



Alat dan bahan:
§  Sebuah botol yang memiliki diameter mulut yang cukup besar, namun tidak dapat dilalui sebutir telur.
§  Sebutir telur ayam yang telah direbus dan dikupas kulitnya
§  Beberapa lembar kertas
§  Korek api
§  Beberapa butir dry ice (biang es)
Langkah-langkah percobaan :
§  Siapkan botol dan telur yang akan digunakan
§  Bakar selembar kertas kemudian segera masukkan ke dalam botol
§  Segera letakkan telur di atas mulut botol segera saat api masih menyala,
§  lalu berikan sedikit tekanan, hal ini dimaksudkan agar botol menjadi terisolasi dari udara luar.
§  Diamkan beberapa saat, maka telur perlahan-lahan akan masuk ke dalam botol
Mengeluarkan telur dari dalam botol 
§  Masukkan beberapa butir dry ice ke dalam botol
§  Kemudian balik botol sehingga telur terletak pada mulut botol bagian dalam, usahakan jangan sampai ada dry ice yang keluar botol
§  Lalu jaga agar dry ice tidak terlalu lama menyentuh telur, diamkan beberapa saat sampai telur kluar seluruhnya dari dalam botol
Konsep Fisika :
Dalam percobaan ini, teori fisika yang berperan ialah tekanan udara.

Memasukkan telur ke dalam botol 
Anggapan dasarnya adalah bahwa nyala api dapat terjadi ketika terdapat kandungan oksigen dalam jumlah yang cukup di dalam udara. Nah, proses pembakaran ini akan menghabiskan sejumlah mol oksigen sesuai dengan jumlah yang diperlukan dalam pembakaran tersebut. Pada saat kertas yang telah terbakar dimasukkan ke dalam botol, api tersebut akan terus menyala sambil mereaksikan antara oksigen dengan kertas. Lama-kelamaan jumlah oksigen dalam botol akan habis.
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa jumlah mol zat yang bereaksi sebanding dengan tekanannya ( pV = nRT), maka pada saat jumlah mol oksigen dalam botol berkurang, tekanan dalam botol pun akan turun. Hal ini menyebabkan tekanan udara dalam botol akan lebih rendah daripada tekanan udara luar. Akibatnya telur akan mendapat tekanan dari luar sehingga perlahan-lahan telur akan terlihat seolah-olah terhisap ke dalam botol sampai masuk seluruhnya ke dalam botol.
Mengeluarkan telur dari dalam botol 
Konsep yang digunakan untuk mengeluarkan telur dari dalam botol tidak banyak berbeda dari proses memasukkan telur ke dalam botol, yang berbeda hanyalah melakukan hal yang sebaliknya, yaitu dengan meningkatkan tekanan di dalam botol sehingga lebih tinggi dari tekanan di luar botol.
Dengan memasukkan dry ice ke dalam botol mampu menaikkan tekanan di dalam botol tersebut. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa bahan dasar pembuat dry ice adalah semacam gas yang dipadatkan, maka dalam suhu kamar dry ice akan menyublim dan menghasilkan gas. Nah, gas inilah yang digunakan untuk mendorong telur keluar dari dalam botol.

Percobaan kali ini ialah membuat alat peraga spektroskop sederhana, walaupun alat ini tidak bisa menghitung panjang gelombang tiap spektrum cahaya secara pasti, tetapi kita bisa melihat sebuah fenomena bahwa cahaya putih (polikromatik) itu ternyata tersusun atas gabungan cahaya monokromatik dengan panjang gelombang yang berbeda-beda.
bahan-bahan:


§  Bahan :


• CD/DVD bekas
• Kardus bekas
• Silet
• Plester
• Karton
• Alumunium foil


§  Alat perkakas :
• Gunting
• Kater
• Penggaris


 Alat dan bahan :
§  Air mineral
§  Gelas plastik
§  Korek api
Langkah percobaan :
1.       Dengan alat dan bahan yang tersedia, kita panaskan air (terserah bagaimana caranya).
2.       Tetapi selama pemanasan, air tidak boleh dipindahkan dari gelas plastik tsb.
Konsep fisika :
            Pada saat kita memanaskan langsung gelas berisi air mineral (seperti memasak dengan panci). Kalor mengalir dari sumber panas melintasi permukaan gelas dan diteruskan ke air. Namun, bukannya gelas meleleh karena panas yang ditimbulkan, justru air yang malah menjadi panas. Lalu kenapa hal ini terjadi? Dalam kasus gelas plastik kosong, panas yang diberikan akan langsung melelehkanya jika suhunya melebihi ambang tiitk leleh plastik. Namun ketika dalam gelas diisi air, kalor yang seharusnya melelehkan plastik dihantarkan ke air. Secara skematis, alur penghantaran panas dapat dilihat pada gambar.
Kalor dihantarkan oleh permukaan gelas ke air, dan kalor ini dimanfaatkan untuk memanaskan air. Karena kalor jenis air tinggi, waktu yang dibutuhkan untuk memanskan sampai suhu yang mampu melelehkan plastik cukup lama, akibatnya gelas plastik lebih tahan lama tanpa meleleh.


Matahari adalah sumber energi terbesar dan utama bagi kehidupan kita, kita dapat memanfaatkan energi matahari secara cuma-cuma dan dengan teknologi yang sederhana. Oleh itu penggunaan energi matahari dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang bisa kita manfaatkan sebagai sumber energi untuk memasak sehari-hari disaat harga minyak tanah, dan gas yang terus naik.
Nah alasan di atas yang melatarbelakangi postingan ekseperimen Fisika kali ini yaitu tentang Kompor Alumunium. Kompor jenis ini banyak digunakan karena memiliki berbagai keunggulan, diantaranya adalah temperatur yang dihasilkan tidak sepanas kompor biasanya sehingga cukup aman, bentuknya yang flat juga aman bagi mata kita, mudah diproduksi dengan teknologi sederhana dan biaya yang murah, serta mudah dibawa dan disimpan. Baiklah ayo kita mulai membuatnya.

Alat dan bahan yang harus disediakan diantaranya:
1.       Karton tebal, ukuran 0,9 x 1,2 meter.
2.       Alumunium foil, ukuran 0,3 x 3 meter.
3.       Lem.
4.       Gunting atau cutter.
5.       Pensil dan penggaris.
Langkah-langkah pembuatan:
§  Bentuk kertas karton menjadi pola seperti di bawah ini
  Pastikan bahwa pola yang anda bentuk seperti pada gambar diatas, setelah pola terbentuk kemudian lapisi dengan aluminium foil dengan lem yang sudah dipersiapkan, dan jangan lupa buat dua lubang pengaitnya seperti di gambar pola sebagai tempat pengait untuk bagian kolektor sinar matahari. Setelah dipastikan alumunium foil yang disatukan dengan kertas karton telah benar-benar menempel dengan baik kemudian rangkai kompor seperti gambar di bawah ini.

      
§  Setelah kompor terangkai dengan sempurna langkah selanjutnya adalah mempersiapkan wadah untuk memasak makanan, pastikan panci yang kita jadikan sebagai tempat memasak berwarna hitam, karena warna hitam dapat menyerap panas dengan baik. Kemudian untuk mengoptimalkan panas yang terserap dan menghindari panas terbuang, dalam proses memasak sebaiknya kita gunakan plastik untuk membungkus panci tersebut. Dr. Steven Jones dari Brigham Young University mengatakan bahwa "agar lebih optimal dalam memasak akan lebih baik jika dibuatkan tatakan untuk panci yang akan kita letakkan di dalam kompor". Tatakan dibuat dengan ketinggian 6 cm seperti pada gambar dibawah, dengan maksud untuk mengoptimalkan cahaya matahari yang dipantulkan baik dari atas, samping maupun dari bawah panci.
Sumber : aingrieut

Catatan dari saya:
Agar menanak nasi lebih optimal harus dilakukan pada kisaran pukul 09.00-14.00 ketika sinar matahari muncul sepenuhnya. Beberapa kekurangan kompor matahari antara lain, tak bisa diaplikasikan sewaktu-waktu, misal pada musim hujan atau malam hari, kompor tenaga surya juga tidak dapat digunakan menggoreng makanan.

bahan-bahan:
§  1 buah paku
§  30 cm kabel yang berisi kawat tembaga
§  Baterai AA 1,5 Volt
§  Beberapa logam kecil, seperti paper clip, jarum, dll
Langkah Pembuatan :
§  Kuliti kabel tembaga tadi dan sisakan sedikit lapisannya pada ujung-ujung kabel.
§  Lilitkan kawat pada paku dan tempelkan ujung-ujung kawat pada bateri.
§  Tunggu sebentar, dan paku tersebut telah bersifat seperti magnet.
§  Untuk mengujinya coba dekatkan paku tersebut pada paper clip.

Penjelasan Konsep
Kalau tentang eksperimen ini pasti sahabat udah pada tahu konsep yang menjelaskannya. Pada intinya paku tersebut dapat bersifat seperti magnet karena ada proses yang dinamakan elektromagnetik. Om Oersted bilang di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet. Dalam percobaan ini, yang menjadi sumber listrik adalah baterai dan mengalirkan arus sepanjang kawat yang melilit paku.
Yang saya ingin tanyakan kepada sahabat semuanya adalah apakah dalam percobaan ini banyaknya lilitan, tebalnya kawat, dan tebalnya paku mempengaruhi sifat magnet pada paku? Jawab oke!


Ya walaupun roket ini tidak sebagus roket air, tapi menarik untuk dibuat karena alat dan bahan yang diperlukan banyak kita temui di rumah dan warung terdekat.

Alat dan bahan :


§  Alumunium foil
§  Kotak korek api + batang korek api
§  Penjepit kertas (paper clip)
§  Jarum atau segala apapun yang lurus pokoknya.
§  Gunting


Langkah percobaan :

§  Gunting alumunium foil dengan lebar 8 cm x 3 cm.
§  Potong bagian kepala dari batang korek api dan letakkan di atas alumunium foil. Lihat gambar!

[roket1.gif]
§  Gulung bagian ujung kiri alumunium foil sehingga membentuk tabung dengan bagian kepala korek api di tengahnya. Ingat membentuk tabung, jangan ditekan alumunium foilnya.
§  Ambil dan luruskan paper clip. Kemudian ujung paper clip tersebut masukkan ke dalam lubang tabung alumunium foil tadi sehingga menyentuh kepala batang korek api. Ingat jangan menyentuh alumunium tapi kepala korek api ya.
§  Nah sekarang baru tekan si alumunium sampai rapat.
§  Gulung lagi alumunium foil 2-3 kali, kemudian sobek sisanya. Lihat gambar![roket3.gif]

§  Si ujung alumunium yang dekat paper clip diputar sampai erat, dan si ujung alumunium yang dekat korek api diputar kemudian digunting.
§  Lepaskan paper clip terus masukkan jarum pada lubang bekas paper clip tadi.
§  Selesai deh roket sederhananya, yang kita perlukan sekarang ialah landasannya.
§  Landasannya bisa dari bungkus korek api atau sisa alumunium foil.
§  Usahakan agar si roket membentuk sudut 45 derajat. Ayo kenapa? Lihat gambar!

[roket4.jpg]
§  Akhirnya ayo kita nyalakan roketnya!

[roket5.jpg]
§  Maka terbanglah si roket mini ke angkasa. (Ga juga sih palingan cuma 8-10 meter dah turun lagi)
Konsep Fisika :
Korek api itu (kepalanya) merupakan bahan bakar yang baik untuk roket mini ini. Ketika roket mini ini dinyalakan, maka si kepala korek api ini akan terbakar dan menimbulkan panas dan gas. Karena gas tersebut dikelilingi oleh tembok alumunium foil, maka terjadi pengumpulan gas yang sangat tinggi di dalam roket. Dan akhirnya si roket terbang karena dorongan dari gas tersebut.
-semua percobaan diatas dikutip dari berbagai sumber-

Popular posts from this blog

Copy Paste Kata Pengantar buat Tugas

Hufftth.... Rasanya Sebel banget Kalo bikin tugas tuh mesti ada kata pengantar nya apalagi kalo lagi buru2 mau dikumpulin, mungkin gampang sih cuma males aja kalo harus bikin berulang-ulang setiap kali ada tugas padahal kan kata-katanya sama aja cuma beda tujuan tugas nya doang. akhirnya Aku simpen deh draft "kata pengantar" disini biar kalo bikin tugas tinggal copas and ganti dikit kata-katanya sesuai dengan tugas yg dibuat. buat temen2 kalo ngerasa "males" bikin kata pengantar kayak Aku...(Bangga?) silakan copas aja dan ganti dikit kata2nya sesuai dengan tugas yang kalian buat. Oke... daripada kelamaan dengarin pidato saya yang panjang ini, langsung aja deh! KATA PENGANTAR Puji Syukur Kita Panjatkan Kehadirat Allah. swt karena berkat taufiq dan hidayah-Nya lah Tugas ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Terima kasih Kami ucapkan pada guru pembimbing kami Ibu.... (Tulis nama guru) beserta seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.

Universitas Recommended Buat Jurusan DKV

Buat kalian yang pengen kuliah di jurusan DKV... Gausah ngerasa bingung.. Walaupun Jurusan ini tergolong jurusan yang agak langka. Dan nggak di semua PTN ada. Tapi ternyata, masih banyak juga kok pilihan universitas yang recommended buat kalian, diantaranya:     Akademi Seni dan Desain Indonesia Surakarta . Nama Jurusan/Program Studi : Desain Komunikasi Visual Universitas/Akademi/Institut : ASDI School of Design Alamat Korespondensi : Jl. Garuda Mas no. 3, Pabelan, Solo 57167 No. Telepon/Fax : (0271) 765 2998 / (0271) 765 2997 Hotline: 0817 948 6979 Alamat Email : info@asdi.ac.id Alamat Website : http://www.asdi.ac.id . Akademi Seni Rupa dan Desain MSD . Nama Jurusan/Program Studi : Desain Komunikasi Visual Universitas/Akademi/Institut : Akademi Seni Rupa dan Desain MSD Alamat Korespondensi : Jl. Tamansiswa no 164, Yogyakarta 55151 No. Telepon/Fax : (0274) 414 277 / (0274) 378 394 Alamat Email : contact@msd.ac.id Alamat Website : http://www.msd.ac.id . Akademi

Hay Blog Aku!

Sebenarnya, sudah lama banget pingin update blog ini. Dan akhirnya, gue bertemu pada suatu waktu yang rasanya mengharuskan gue buat menulis lagi disini. Setidaknya gue fikir blog ini merupakan media yang nyaman buat gue berkreasi dan menceritakan apa yang gue mau ceritakan. Blog ga sefrontal medsos yang tiap hal kecilnya bisa dilihat langsung sama orang-orang terdekat gue. Instagram, facebook, line, dll. Terkadang butuh ruang privasi juga sih. Tanpa disadari banyak banget random thing yang terjadi di hidup gue. Banyak cerita, pelajaran, pengalaman yang pengen gue keep dan inget terus. Karena emang gue nya pelupa. Jadi banyak banget hal berharga yang pernah gue alamin dan gue lupa sendiri ceritanya gimana, padahal mungkin setidaknya itu bisa jadi inspirasi buat diri gue di masa depan, dan gue fikir lucu aja kalo gue baca suatu saat nanti atau pas gue udah punya anak cucu, mungkin mereka bisa liat perjalanan hidup gue.  (?) Dan mungkin, blog ini juga bisa jadi ruang mengembangk